LiteSpeed Memcached (LSMCD): Cara Aktifkan dan Menggunakannya

Berikut artikel cara aktifkan LiteSpeed Memcached dan menggunakan LSMCD terintegrasi di website WordPress.

LSMCD adalah pilihan tepat untuk situs web dengan banyak traffic dan permintaan database yang tinggi. Ini dapat membantu mengurangi beban database dan meningkatkan kinerja situs web secara keseluruhan.

Apa itu LiteSpeed Memcached?

LiteSpeed Memcached (LSMCD) adalah sistem caching berkinerja tinggi dan terdistribusi dengan shared memory yang didukung file. LSMCD bersifat generik, tapi awalnya ditujukan untuk mempercepat aplikasi web dinamis dengan mengurangi beban database. Ia didesain sebagai pengganti Memcached, tetapi dengan beberapa fitur tambahan yang tidak dimiliki Memcached, yaitu: High-Availability, persistensi data, dan opsi untuk memisahkan data berdasarkan pengguna.

  • High-Availability

Berarti jika satu atau beberapa server Anda mati, Anda masih dapat mengakses dan memperbarui data Anda seolah-olah server tersebut hidup.

  • Persistence of data

Berarti tidak perlu lagi backend database. Apa pun yang Anda masukkan ke LSMCD akan tetap berada di LSMCD kecuali Anda menyatakan sebaliknya.

  • Separate data by user

Berarti ada opsi untuk setiap pengguna memiliki data sendiri yang terpisah dalam repositori. Dengan mengisolasi data pengguna, Anda meningkatkan keamanan data dan memiliki kemampuan untuk membebankan biaya kepada pengguna untuk akses ke data tersebut.

LSMCD memungkinkan Anda mengambil memori dari bagian sistem yang memiliki lebih dari yang Anda butuhkan dan membuatnya dapat diakses ke area yang kekurangan. Dengan LSMCD, server Anda akan berperilaku seperti beberapa pool memori virtual. Anda dapat menyempurnakan pool ini, memungkinkan Anda meningkatkan rasio hit/miss.

Cara Aktifkan Fitur LiteSpeed Memcached

Perlu kami informasikan bahwa fitur LSMCD ini sudah tersedia di paket Hosting Murah dan Cloud Hosting.

Untuk mengaktifkan LSMCD, Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Login ke cPanel

Silahkan login cPanel Anda, bisa dari member area Warnahost. Atau bisa menggunakan URL domainanda.com/cpanel

cara litespeed memcached LSMCD

2. LSMCD User Manager

Setelah masuk di dashboard cPanel, silahkan cari menu LSMCD User Manager pada bagian Advanced.

cara litespeed memcached LSMCD

3. Change Password LSMCD

Tahap selanjutnya Anda diharuskan mengganti password dengan klik tombol Change Password.

cara litespeed memcached LSMCD

Silahkan isi kolom Enter new password dan Enter password again (usahakan password-nya sama).

Setelah selesai lanjut klik tombol Change Password.

cara litespeed memcached LSMCD

Jika sudah akan muncul tulisan Password set successfully seperti ini. Andabisa kembali ke halaman utama cPanel.

cara litespeed memcached LSMCD

4. Aktifkan Ekstensi Memcached

Tahap selanjutnya aktifkan ekstensi Memcached di pengaturan PHP. Silahkan buka Select PHP Version pada cPanel.

cara litespeed memcached LSMCD

Buka Tab menu Extensions, lalu ceklis atau centang memcached

cara litespeed memcached LSMCD

Selesai, Memcached Anda sudah aktif.

Cara Menggunakan Litespeed Memcached LSMCD di WordPress

Berikut adalah langkah-langkah gunakan LSMCD di WP:

1. Install Plugin LiteSpeed Cache

Pertama silahkan Anda install dan aktifkan terlebih dahulu Plugin LiteSpeed Cache. Dengan cara pilih menu Plugins -> Add New -> Cari LiteSpeed Cache.

Klik install now dan aktifkan.

cara litespeed memcached LSMCD

2. Konfigurasi LiteSpeed Cache

Lanjut masuk pengaturan plugin LiteSpeed Cache -> pilih menu Cache. Lalu pilih tab menu Object Cache.

  • Object Cache: ON
  • Pastikan Status Memcached Extension: Enabled
  • Method: Memcached
  • Host: localhost
  • Port: 1121
  • Default Object Lifetime: 360
cara litespeed memcached LSMCD

Selanjutnya isi username dan password LSMCD. Username biasanya sama dengan nama akun cPanel. Atau bisa diliat pada LSMCD User Manager

cara litespeed memcached LSMCD

Lalu isi kolom username dan password LSMCD.

cara litespeed memcached LSMCD

Untuk simpan klik tombol Save Changes.

Anda telah berhasil LSMCD terhubung ke website WordPress Anda.

Baca juga Perbedaan Memcached dan Redis