Jika Anda bekerja dengan PHP, salah satu hal yang sering dibutuhkan adalah mengetahui informasi detail tentang konfigurasi PHP di server Anda. Untuk itu, Anda dapat menggunakan fitur yang disebut phpinfo(). Fungsi ini memberikan informasi lengkap mengenai PHP yang terinstal di server Anda, mulai dari versi PHP, modul yang diaktifkan, pengaturan server, hingga variabel lingkungan yang ada.
Pada artikel ini, kita akan membahas cara membuat script phpinfo dan melihat informasi phpinfo dengan mudah. Anda tidak perlu menjadi seorang ahli PHP untuk melakukannya, karena prosesnya cukup sederhana dan langsung. Dengan mengikuti panduan ini, Anda akan dapat menampilkan semua informasi penting tentang konfigurasi PHP di server Anda dengan menggunakan script PHP sederhana.
Apa Itu phpinfo()?
Sebelum masuk ke cara membuat script phpinfo, ada baiknya Anda mengetahui sedikit tentang apa itu fungsi phpinfo(). Fungsi ini adalah built-in function di PHP yang digunakan untuk menampilkan informasi konfigurasi PHP secara rinci.
Ketika Anda memanggil fungsi ini di dalam script PHP, PHP akan menghasilkan halaman yang berisi berbagai informasi teknis terkait lingkungan PHP yang berjalan di server. Beberapa informasi yang akan ditampilkan meliputi:
- Versi PHP yang digunakan
- Konfigurasi PHP seperti direktori file konfigurasi (php.ini)
- Modul-modul yang terpasang, seperti modul database atau modul lainnya
- Pengaturan server, seperti server API yang digunakan
- Variabel lingkungan dan banyak lagi
Cara Membuat Script Phpinfo dan Melihat Informasi Phpinfo
Sekarang mari kita langsung masuk ke tutorial praktis untuk membuat script phpinfo dan melihat informasi phpinfo di server Anda. Berikut langkah-langkahnya:
1. Buka File Manager
2. Masuk ke Folder Directory Domain
3. Buat file baru dan beri nama file tersebut, misalnya phpinfo.php
.
4. Tulis kode PHP berikut di dalam file tersebut:
<?php
phpinfo();
?>
5. Lalu Save.
Kode di atas sangat sederhana, hanya berisi fungsi phpinfo()
yang dipanggil di dalam tag PHP. Fungsi ini akan menghasilkan informasi lengkap tentang konfigurasi PHP di server Anda.
3. Mengakses File PHP di Browser
Setelah file PHP berhasil diunggah ke server, buka browser dan akses file tersebut menggunakan URL server Anda. Misalnya, jika domain Anda adalah www.example.com
, maka Anda bisa mengakses file phpinfo dengan URL berikut:
https://www.example.com/phpinfo.php
Setelah membuka URL tersebut, Anda akan melihat halaman yang berisi informasi lengkap tentang konfigurasi PHP yang sedang digunakan di server. Halaman ini akan menampilkan berbagai detail seperti:
- Versi PHP yang digunakan
- Direktori konfigurasi
php.ini
- Daftar modul PHP yang diaktifkan
- Informasi terkait server
- Pengaturan default PHP dan lainnya.
4. Menghapus File Setelah Selesai
Setelah Anda selesai melihat informasi phpinfo, sangat disarankan untuk menghapus file phpinfo.php dari server Anda. Mengapa? Karena informasi yang ditampilkan di halaman phpinfo dapat mengungkapkan detail teknis yang sensitif tentang server Anda, seperti jalur file dan pengaturan server. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab jika mereka mengetahui URL file tersebut.
Anda bisa menghapus file ini menggunakan FTP atau File Manager di cPanel. Pastikan Anda tidak meninggalkan file phpinfo.php di server setelah selesai menggunakannya.
Mengapa phpinfo() Penting?
Mengetahui cara membuat script phpinfo dan melihat informasi phpinfo sangat penting, terutama jika Anda bekerja dengan konfigurasi server atau mengelola situs web menggunakan PHP. Berikut beberapa alasan mengapa phpinfo() sangat berguna:
- Mengetahui Versi PHP: Memastikan server Anda menggunakan versi PHP yang terbaru atau yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi Anda.
- Memeriksa Konfigurasi PHP: Anda bisa melihat pengaturan
php.ini
yang aktif, seperti batasan ukuran file upload, maksimal waktu eksekusi skrip, dan lain-lain. - Memastikan Modul Terpasang: Jika aplikasi PHP Anda membutuhkan modul tertentu (misalnya, modul MySQL atau cURL), Anda bisa memeriksa apakah modul tersebut sudah terpasang dan diaktifkan di server.
- Menelusuri Error: Jika aplikasi PHP Anda mengalami masalah, phpinfo() bisa memberikan petunjuk tentang pengaturan yang mungkin salah.
Alternatif dan Keamanan
Walaupun phpinfo() sangat berguna, Anda harus selalu ingat bahwa informasi yang ditampilkan sangat teknis dan sensitif. Oleh karena itu, selalu berhati-hati dalam menggunakan script ini. Beberapa alternatif yang dapat Anda gunakan jika perlu menampilkan informasi PHP tanpa harus membuka phpinfo() adalah dengan menggunakan:
- php -i di command line jika Anda memiliki akses ke terminal server.
- Menggunakan log error PHP untuk mengetahui konfigurasi PHP jika Anda tidak ingin menggunakan phpinfo() di web.
Selain itu, sangat penting untuk menghapus file phpinfo.php setelah selesai digunakan, terutama jika server Anda terhubung ke publik. Anda tidak ingin informasi tersebut jatuh ke tangan yang salah.
Kesimpulan
Cara membuat script phpinfo dan melihat informasi phpinfo sangat mudah dilakukan. Anda hanya perlu membuat file PHP dengan kode sederhana yang memanggil fungsi phpinfo()
, meng-upload file tersebut ke server, dan mengaksesnya melalui browser untuk melihat informasi lengkap tentang konfigurasi PHP Anda. Namun, pastikan untuk selalu menghapus file tersebut setelah selesai untuk menjaga keamanan server Anda.
Dengan mengetahui cara ini, Anda dapat memeriksa konfigurasi PHP dengan cepat dan mudah, serta memastikan server Anda berfungsi dengan baik. Jangan lupa untuk menjaga keamanan informasi server Anda agar tidak jatuh ke tangan yang salah.