Perbedaan Memcached dan Redis dari segi Fitur

Kali ini artikel tentang Perbedaan Memcached dan Redis. Sampai sekarang masih banyak perdebatan antara kedua object cache tersebut.

Memcached dan Redis adalah dua sistem penyimpanan data berkinerja tinggi yang beroperasi di dalam memori, namun keduanya memiliki perbedaan signifikan dalam hal fungsi, struktur data, persistensi, dan fitur tambahan. Memcached adalah sistem caching sederhana yang dirancang untuk meningkatkan kinerja aplikasi dengan menyimpan data yang sering diakses dalam memori. Di sisi lain, Redis tidak hanya berfungsi sebagai cache, tetapi juga sebagai database dan broker pesan, menyediakan struktur data yang beragam dan fitur lanjutan seperti pub-sub messaging system. Selain itu, Redis mendukung persistensi data, yang memungkinkan penyimpanan data dalam disk, sementara Memcached tidak. Dalam hal fitur tambahan, Redis menonjol dengan replikasi, klasterisasi, dan pengaturan waktu kadaluwarsa, sementara Memcached berfokus pada caching dan kinerja yang tinggi tanpa fitur yang kompleks.

Apa Itu Memcached?

Perbedaan Memcached dan Redis

Memcached adalah sebuah sistem penyimpanan data dalam memori yang terdistribusi (distributed in-memory caching system) yang digunakan untuk meningkatkan kinerja aplikasi dengan menyimpan data yang sering diakses dalam memori utama. Dengan menyimpan data dalam memori, akses ke data tersebut menjadi lebih cepat dibandingkan dengan mengambilnya dari sumber penyimpanan yang lebih lambat seperti basis data atau sistem berkas.

Memcached dirancang untuk digunakan sebagai cache dalam aplikasi web yang membutuhkan akses cepat ke data yang sering diakses. Dalam arsitektur web, Memcached berfungsi sebagai lapisan antara aplikasi web dan sumber data, seperti basis data. Ketika aplikasi web membutuhkan data, ia akan terlebih dahulu mencoba untuk mengambilnya dari Memcached. Jika data tersebut ada dalam cache, Memcached akan mengembalikan data tersebut dengan cepat. Jika data tidak ada dalam cache, aplikasi akan mengambilnya dari sumber data utama, seperti basis data, dan kemudian menyimpannya dalam Memcached untuk akses cepat di masa mendatang.

Memcached juga mendukung penyebaran data (data replication) dan partisi data (data sharding) untuk memungkinkan skala horizontal dan ketersediaan yang lebih tinggi. Dalam skenario dengan beban kerja yang tinggi, Memcached dapat diimplementasikan pada beberapa node (node Memcached) yang membentuk klaster, sehingga memungkinkan aplikasi untuk memperluas kapasitas dan kinerja cache.

Penggunaan Memcached telah umum dalam lingkungan web skala besar, di mana kinerja dan skalabilitas yang tinggi sangat penting. Beberapa platform web terkemuka menggunakan Memcached untuk meningkatkan kinerja, seperti Facebook, Twitter, YouTube, dan banyak lainnya.

Apa Itu Redis?

Perbedaan Memcached dan Redis

Redis adalah sebuah sistem penyimpanan data berkinerja tinggi yang beroperasi di dalam memori (in-memory data structure store) yang juga dapat berfungsi sebagai database, cache, dan broker pesan. Redis dikembangkan sebagai solusi open-source untuk memenuhi kebutuhan aplikasi yang membutuhkan akses data cepat, pengolahan data real-time, dan manajemen sesi.

Redis menggunakan struktur data yang beragam, seperti string, hash, set, daftar, dan lain-lain, untuk menyimpan dan memanipulasi data. Data yang disimpan dalam Redis dianggap sebagai pasangan “kunci-nilai” (key-value pair). Redis dapat menyimpan data dalam memori utama dan/atau dalam disk, tergantung pada konfigurasi yang ditentukan.

Redis memiliki sejumlah fitur yang membuatnya populer di antara pengembang dan arsitek aplikasi:

  • Fitur kaya: Redis menawarkan berbagai fitur selain caching, seperti struktur data kompleks (list, hash, set), Pub/Sub messaging, Lua scripting, dan dukungan geospatial.
  • Beragam struktur data: Redis mendukung penyimpanan data dalam berbagai format seperti string, hash, list, set, sorted set, dan geospatial data.
  • Single-threaded: Redis menggunakan single-threaded architecture, tetapi tetap performan untuk banyak kasus penggunaan.
  • Skalabel horizontal dan vertikal: Redis dapat di-scaling secara horizontal (menambah server) dan vertikal (menambah resource pada server).
  • Cocok untuk: Redis cocok untuk berbagai skenario, tidak hanya caching data sederhana, tetapi juga untuk aplikasi yang membutuhkan struktur data kompleks, messaging, scripting, dan fungsionalitas lainnya.

Redis digunakan dalam berbagai kasus penggunaan, termasuk caching, penghitungan real-time, penanganan antrian tugas (job queue), manajemen sesi, penghitungan statistik, dan banyak lagi. Redis telah digunakan oleh banyak perusahaan teknologi terkemuka, termasuk Twitter, GitHub, Pinterest, dan Instagram, karena kecepatan, skalabilitas, dan fleksibilitasnya.

Perbedaan Memcached vs Redis

Ada beberapa perbedaan utama antara Memcached dan Redis:

  1. Fungsi Utama:
    • Memcached: Memcached dirancang khusus sebagai sistem penyimpanan data dalam memori (in-memory data caching system) yang berfungsi sebagai cache untuk meningkatkan kinerja aplikasi dengan menyimpan data yang sering diakses.
    • Redis: Redis juga dapat digunakan sebagai cache, tetapi lebih dari itu, Redis merupakan sistem penyimpanan data berkinerja tinggi (in-memory data structure store) yang dapat berfungsi sebagai database, cache, dan broker pesan. Redis menawarkan struktur data yang beragam dan fitur lanjutan, seperti pub-sub messaging system dan pengaturan waktu kadaluwarsa.
  2. Struktur Data:
    • Memcached: Memcached menggunakan struktur data sederhana yaitu pasangan “kunci-nilai” (key-value pair). Memcached tidak memiliki struktur data yang kompleks.
    • Redis: Redis mendukung beragam struktur data, termasuk string, hash, set, daftar, bitmaps, dan lain-lain. Redis memungkinkan manipulasi data yang lebih kompleks dan mendalam.
  3. Persistensi:
    • Memcached: Memcached tidak mendukung persistensi data. Semua data disimpan secara efemeral dalam memori dan tidak tersedia setelah restart atau kegagalan sistem.
    • Redis: Redis mendukung persistensi data. Data dapat disimpan dalam disk sehingga tetap tersedia setelah restart atau kegagalan sistem. Redis memiliki opsi untuk menyimpan data dalam mode snapshot atau menggunakan log aof (append-only file).
  4. Fitur Tambahan:
    • Memcached: Memcached memiliki fokus yang lebih sempit pada caching dan kinerja yang tinggi. Tidak menyediakan fitur lanjutan seperti replikasi, klasterisasi, atau pub-sub messaging system.
    • Redis: Redis menyediakan fitur lanjutan seperti replikasi, klasterisasi, pub-sub messaging system, pengaturan waktu kadaluwarsa, transaksi, dan lain-lain. Redis dirancang untuk memenuhi kebutuhan aplikasi yang lebih kompleks dan fleksibel.

Pemilihan antara Memcached dan Redis tergantung pada kebutuhan spesifik aplikasi. Jika fokus utama adalah caching sederhana dengan kinerja tinggi, Memcached mungkin menjadi pilihan yang baik. Namun, jika Anda membutuhkan kemampuan penyimpanan data yang lebih kompleks, fitur tambahan, atau persistensi data, Redis bisa menjadi pilihan yang lebih sesuai.

Singkatnya:

  • Pilih Memcached jika Anda membutuhkan layanan cache yang simpel, mudah digunakan, dan hanya membutuhkan penyimpanan data dasar.
  • Pilih Redis jika Anda membutuhkan fitur yang lebih kaya, struktur data kompleks, dan fungsionalitas lain selain caching sederhana.